Thursday, February 01, 2018

Sosok Asli Dilan; Ternyata Dilan Adalah Jokowi

12

Kolom status Whatsapp yang memuat status-status kontak WA di handphone saya akhir-akhir ini dipenuhi dengan nama Dilan dan beberapa dialog cheesy nya. Ada yang mengutip persis dengan yang tertera di novel dan terucap di film, ada pula yang memplesetkannya seperti,"Jangan BAB sambil main skipping rope dan push-up. Berat, Sulit pula. 'Air Besar' mu nggak akan keluar. Andaipun keluar pasti  juga bakal korat-karit. Berantakan. Biar aku saja. Ya, aku saja yang menertawakan andai kamu jadi melakukannya". 

Emm, sebenarnya yang diatas itu saya yang membuatnya, namun urung saya share di WA. Gak lucu.

Ada pula yang misuh-misuh ke Dilan, "Dilan kampret, yang berat itu mempertahankan hafalan Al-Qur'an, bukan rindu".

Sedikit catatan untuk akhi dan ukhti yang apdet status seperti diatas. Nampaknya perlu dipikir lagi mengenai apa yang antum tuliskan, karena sejatinya Allah sendiri yang berkata bahwa Al-Qur'an itu dipermudah untuk di ingat (dipelajari).

"Alah, kowe sok sok an ngomong koyok ngunu padahal menghafal surat Ad Dhuha sampai An Nas ae gak lancar-lancar kowe, Mus! Isin bro, kalah karo bocah-bocah paud seng wes apal juz 30!"

Haha. Maaf maaf. Mari kembali ke topik.

Tenarnya sosok Dilan membuat banyak orang bertanya-tanya,"Siapakah sosok Dilan sebenarnya?". Banyak yang berprasangka bahwa Dilan asli adalah sosok pengarang novel itu sendiri, yaitu mas Pidi Baiq. Padahal sepertinya bukan. 

Kemungkinan, Dilan adalah Pak Joko Widodo. 

"Ngawur!"

Memang ngawur. Makanya jangan percaya dulu, mari kita analisa bersama.

1. Dilan digambarkan sebagai pemuda yang juga panglima geng motor. Yang namanya panglima, pastilah ia memiliki pengaruh, kekuasaan dan keteguhan. 

Tau tidak? Berdasarkan apa yang dirilis oleh WHO, usia pemuda adalah 18-65. Sedangkan usia Pak Jokowi sekarang kurang lebih 56 tahun. Ya, beliau masih pemuda! 

Bahkan, Saya mendapatkan data dari namamia.com, bahwasanya Joko konon memiliki arti muda, sedangkan Widodo memiliki arti Keteguhan, kebijaksanaan, pengaruh dan kekuasaan. Pak Jokowi dan Dilan sama-sama muda, punya keteguhan, kebijaksanaan, pengaruh dan kekuasaan.

2.  No caption needed. Terlihat mirip kan? 
1990/2017-2018?

Menjelang Pilpres

Tapi tentu saja sifat mereka nggak mirip, Guys. Lah Dilan sukanya merusak properti, sedangkan pak Jokowi sebelum menjadi Presiden sudah pernah menggeluti usaha bikin properti. Usaha meubel, properti rumah tangga. Mana mungkin beliau tega merusak hasil kerjanya sendiri?

Ah akhirnya pakai caption. Nah, kata-kata saya saja nggak dapat dipegang. ApalagiDilan?

3. Dialog-dialog Dilan, sepertinya juga dialog-dialog yang sangat pantas untuk Pak Jokowi ucapkan. Contoh :

Dialog Dilan : 
Jangan bilang ke aku ada yang menyakitimu. Nanti besoknya, orang itu akan hilang.
 Dialog Jokowi :
"Indonesia, Jangan bilang padaku ada yang menyakitimu, nanti besoknya ia akan hilang," 

Indonesia, sakitkah engkau saat ulama-ulamamu disakiti? 

----------
Dialog Dilan : 
jangan rindu. “Kenapa?”. Berat, kamu gak akan kuat, biar aku saja.
Dialog Jokowi : 
"Jangan jadi Presiden, berat, kau tak akan kuat, biar aku saja."
Memang sangat berat, Pak. Sebagaimana apa yang telah ustadz Salim sampaikan dalam salah satu bukunya, Sekitar 261 juta jiwa akan berdiri dihadapan bapak untuk meminta pertanggungjawaban kelak di hari yang tak lagi bermanfaat emas sepenuh bumi. Berat sekali, pak.

----------
Dialog Dilan : 
Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Gak tahu kalau sore, tunggu saja !!
Dialog Jokowi : 
"Indonesia, kamu cantik, tapi aku belum menjadi Presidenmu, enggak tahu kalau sesudah Pilpres 2014, tunggu aja,"
Ini dialog yang pantas diucapkan pak Joko di Pilpres lalu. 

----------
Dialog Dilan : 
Pemberitahuan: Sejak sore kemarin, aku sudah mencintaimu!” 
Dialog Jokowi : 
“Pemberitahuan: Sejak 2014 kemarin, aku sudah menjadi Presidenmu!”
Ini pantas beliau ucapkan sekarang. 

----------
Dialog Dilan : 
Kalau mencintaimu adalah kesalahan. Yasudah, biar aku salah terus saja.
Dialog Jokowi : 
“Kalau menjadi presidenmu itu adalah sebuah kesalahan, yasudah, biar. Aku salah terus saja.”
Semoga beliau tak mengucapkan ini jelang Pilpres 2019.

----------
Dialog Dilan :
Selamat ulang tahun, Milea. Ini hadiah untukmu, cuma TTS. Tapi sudah ku isi semua. Aku sayang kamu. Aku tidak mau kamu pusing karena harus mengisinya.
Dialog Jokowi : 
"Selamat, ini hadiah untukmu, cuma Sepeda Pancal, tapi ban sepedanya sudah kuisi angin semua. Aku tidak mau mulut kamu sampai kempot karena harus mengisinya dengan cara meniup."
Haha

----------
Dialog Dilan : 
“Kalau kamu bohong, itu hak kamu. Asal jangan aku yang bohong ke kamu.”
Dialog Jokowi : 
“Kalau kamu bohong, itu hak kamu. Asal jangan aku yang bohong ke kamu.
Ah bapak, jujur sekali ^_^

----------
Dialog Dilan : 
Jika hujan, aku tak akan memberimu jaket, sebab jika aku sakit, lalu siapa yang akan menjagamu 
Dialog Jokowi : 
“Jika hujan, aku tak akan memberimu payung. Sebab jika aku sakit, lalu siapa yang akan menjagamu?”
Dialog bapak pada pak Gatot bukan seperti itu kan? hehehe


Dialog Dilan dan Jokowi 
“Malam ini, kalau tidur jangan ingat aku ya! Tapi kalau mau, silakan.”

Aduh bapak, saya mau kok. Mau banget malahan. Saya sebenarnya juga ingin mendoakan bapak ditiap mau tidur agar bapak senantiasa mendapatkan hidayah dan rahmat-Nya, agar bapak memperjuangkan bangsa ini dengan benar, agar bapak mendukung ulama' ikhlas yang seringkali dikriminalisasi padahal mereka adalah sosok-sosok yang berusaha mempertahankan negri dari marabahaya yang satu persatu mulai tampak di hari ini. 



Tapi maaf, pak. Saya sering lupa.



Sebenarnya saya ngeri-ngeri gimana gitu saat menulis ini, Pak. Takutnya nanti nasib saya berakhir seperti penulis Jokowi Undercover. Semoga saja tidak ya, Pak?  



Soalnya saya belum nikah, Pak. 



Emm, bagaimana? ada banyak keterkaitan kan antara beliau dengan Dilan?



Andaipun ternyata pak Jokowi  bukanlah Dilan, banyaknya kecocokan antara beliau dengan Dilan membuat kita jadi mengetahui siapa aktor yang harusnya dipilih menjadi pemeran sosok Dilan.



Ya, aktor yang cocok memerankannya adalah si Fahri Ayat-Ayat Cinta!



"Jangan khawatir jiika rindu itu memang berat adanya. Eh sebentar. Ada juga kalimat yang berat di amal timbangan dan dicintai sang Rahman. Tenang saja, kalimat itu amatlah ringan diucapkan dilisan, kau dan aku pasti kuat dan mampu untuk melafalkannya bersama"

Relijis Romantis. Duh, Fahri mah emang gitu orangnya. 



Salam. Jangan kebanyakan nulis, bikin yang baca malas. Selain itu, saya mau tidur dulu, ndak terasa sudah tengah malam.



12 comments:

  1. Gendeng! Setres!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anda orang ke sekian puluh yg berkata demik8an pada saya hahaha

      Delete
  2. Anjir. Seperti biasa endingnya bikin ngakak

    ReplyDelete
  3. Hahahaha ntap brad���� ngakak sumpah

    ReplyDelete
  4. Perlu dishare ke beliau ga mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan silahkan, kita kan demokrasi... dari rakyat hehe

      Delete
  5. Replies
    1. aduh gan, blognya dikomen hacker. takut saya gan takuut :D

      Delete
  6. Wedeh....isinya di luar perkiraan saya..
    Membuat penasararan dan ingin terus membaca sampai selesai

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahhaa. Makanya, ikuti blog ini. Klik tombol ikuti :D

      Delete