Tuesday, January 01, 2019

Sepasang Gerimis Sore

14



Sore ini, Tuhan mencipta sepasang gerimis…

Taman kota terguyur tipis
Begitu pula pohon beringin tua,
Yang bergurat namamu, manis

Sore ini awal Januari
Angin bertiup disana sini
Hingga berguguranlah daun-daun,
Begitu pula dedaunan beringin tua itu..

Yang daunnya tak jatuh pada tanah,
Ia bermuara, pada ingatan paling kenang


Angin bertiup disana sini
Bertiup dimatamu jua

Apa semilirnya mengganggu?
Hingga memerah matamu?

“Bukan karena angin, tapi sembilu darimu”, isakmu

Sembilu dariku? 

Aku lantas duduk
Namun tidak dengan pikiranku
Ia tak bisa duduk
Ia aruk
Ia mencoba menerka
Ia mengacak isi kepala
Ia menemukan… kenangan
Menari rancak…
Berteriak…
Acak…
Hingga...
Aku tersadar akan sesuatu…

Tapi aku masih pusing
Entah karena ku tak tidur semalam
Atau karena mabuk kepayang
Padahal hanya ku tenggak 3 cawan rindu, yang
diseduh jarak, disajikan waktu

Tapi kenapa bisa begitu memabukkan?

Mungkin tidur adalah obatnya
Sayangnya, ku tak mampu membeli obat tidur
Namun ku ingin tidur

Dan tak perlu terjaga sekalian

Kuraih cekam, kuselimutkan rapat-rapat
Padat-padat
Rekat-rekat
Erat-erat
Gelap-gelap

Mencoba menghilang, dalam ingatan sendiri
Namun tetap saja, aku tak kunjung tertidur

Degup ini terlalu memburu

Lalu kucoba berpuisi
Tanpa bahasa
Karena cinta, sudah tak sanggup lagi...
Dipuisikan...
Dalam bahasa apapun

Barangkali dengan berpuisi aku bisa tertidur
Dan tak perlu terjaga sekalian

Sementara itu... Sepasang gerimis mulai berlalu,
Seiring lambaian tanganmu
Juga senyummu, yang belum sempat kumiliki

-----------------------------------

*Info 

Ini bukan puisi. Ini sama seperti tulisan2 sebelumnya, namun mengalami pereduksian kata, lalu disusun sedemikian rupa  






14 comments:

  1. Padahal sudah nyangka endingnya bakal kocak?
    Lagi lagi tidak tertebak. Daebak!

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. To... Asus ROG dan dell yg alienware wkwkwk. To MacBook juga haha

      Delete
  3. kutulis puisi
    sebab tidak ada cara lain
    memindahkan perih ini
    menuju tempat yang luas
    melebihi ruang dadaku
    menuju tempat yang tangguh
    melebihi kelopak mataku
    tetapi ternyata puisi menggerimis di tanganku

    ReplyDelete
    Replies
    1. atau hanya kata yang merumpun
      seperti ilalang
      tumbuh
      lebat dan penuh
      memanjang
      melebihi tempurung kepalaku

      Delete
    2. Ketika fitur anonim tersedia, kemudian dilarang menggunakan anonim. Aneh!
      Tugas seorang anonim adalah menjaga keanonimitasannya.

      Delete
    3. uumm haha, yg penting comment wes wkwkwk

      Delete
  4. Merajut kenangan,
    Menjadikan sembilu,
    Sebenarnya apa yang kau cari?
    Karena tak mungkin sembilu kan berdiang di setiap hati yang kau temui

    ReplyDelete