Tuesday, January 16, 2018

Sudah, Biar Aku Saja

1



Sebenarnya, rasa yang kau simpan telah kuketahui. Begitu pula dengan dirimu yang sepertinya juga telah mengetahui perasaanku. 

Hanyasanya, kita berdua sama-sama spesies pemalu. Kau malu untuk mengakui rasa itu, sedangkan aku juga terlalu malu untuk mengungkap bahwa sebenarnya, ini adalah rasa milikmu.

Apa perlu kulanjutkan? Aku dapat merasakan degup jantungmu mulai mengencang.

Sepertinya, kau tau bahwa aku lebih memilih untuk berpura-pura tak mengetahui perasaanmu dan lebih memilih untuk menanggung beban yang seharusnya kau yang menanggungnya. Sedikit mengutip dialog di salah satu scene film Dilan, “…berat. Kau tak akan kuat, biar aku saja”

Masih terbayang manisnya ekspresi berterimakasihmu , saat  kau melihat diriku membuat gestur seolah-olah menandakan aku yang memiliki rasa tersebut ; garuk-garuk kepala, terus saja tersenyum sambil sesekali meminta maaf pada beberapa orang disekitar kita yang terus saja memicingkan mata, murka. 

Sepertinya kau merasa sedikit iba. Sudah, tak usahlah kau berlaku demikian. Salah paham dan cemohan, aku terlalu terbiasa mendapatkannya. 


Hei, santai saja. Aku masih kuat. 


Kau meminta untuk menyudahinya? baiklah jika itu inginmu. 

Kalau begitu berdirilah sekarang. Angkat tangan dan mengakulah jika yang kentut dari tadi adalah dirimu, agar orang orang di halte yang sesak ini tak lagi memperhatikanku dengan pandangan yang kurang mengenakkan. 

Coba perhatikan, ada bapak-bapak yang bahkan menutup telinga dan memejamkan mata setelah lubang hidungnya ia sumbat dengan tutup bolpoin. Ada juga adik-adik yang sibuk menutup lubang-lubang di tasnya agar amoniakmu tak bersarang ditempat mereka meletakkan bekal makanan. Ada juga mas-mas yang menutup resletingnya, meskipun sepertinya bukan karena kentutmu, namun karena diingatkan bahwa resletingnya terbuka dari tadi.

Hei, kau mau pandangan murka mereka beralih kepadamu jika kau mengakuinya?


Iya kan? Sudah kubilang, kau tak akan kuat. Biar aku saja yang menanggung beban dari perasaan yang kau keluarkan dari tadi.

*Tentu saja ini bukan kisah asli.


1 comment:

  1. Gendeng tulisan setres! Stress stress stressssss!

    ReplyDelete