Jauhnya saya dari televisi dan jarangnya saya berinteraksi secara
positif dengan internet sukses menggagalkan keinginan saya menjadi anak
yang kekinian. Sebenarnya sih, saya lumayan sering internetan. Tapi
mangamint.com, facebook.com, dan samehadaku.net selalu saja menjadi
pelabuhan tombol enter di keyboard laptop saya.
1 Dollar AS seharga Nasgor Istimewa Plus Plus + Es Buah Rumput Laut Nanang
99[1], kebakaran hutan yang
disengaja disana (nunjuk entah kemana), pergolakan mengenai Freeport, skenario
pertemuan Jokowi dengan anak pedalaman, sampai skandal pak Pasha Ungu dengan bu Angel Karamoy. Huh, mana
saya tau semua itu selama ini?
Berawal dari beberapa link yang tersebar di facebook mengenai nyeplosnya
Ustadz Anu (Nama disamarkan) yang katanya merakyat dan mudah diterima
masyarakat, pintu hati saya jadi terbuka. Lambat laun, history browser saya
tidak hanya didominasi oleh 3 alamat diatas.
Jama’aaaah oooo jama’aaah...
Perlu diketahui wahai jama’ah, sebelum saya ber-uzlah, saya dulunya
gemar sekali nonton tv. Once upon a time, saat jari saya salah memencet
tombol remote tv, saluran berganti pada suatu acara dakwah yang pematerinya belum
pernah saya lihat sebelumnya. Sejak awal saya menonton acara dakwah itu, kelima
panca indra saya sudah meronta-ronta untuk segera mengganti channel ke saluran
lain. Tapi tiap kali saya menggantinya, ibu saya langsung memasang muka melas
untuk menggantinya kembali ke acara dakwah tadi. Meskipun saya bukan orang yang
paham mengenai agama dan sangat butuh pendalaman mengenai hal tersebut, namun rasa nggak sreg’e ati memang sulit untuk
dihindari. Akhirnya saya memilih untuk meninggalkan tv, lalu membuka laptop dan
memainkan PES 2013 bajakan.
Ketidakcocokan hati saya terhadap beliau terbukti benar. Beragam kontroversi bermunculan. Mulai dari
nangkring di atas mimbar dan fatwa celotehan mengenai ketidakharusan memilih pemimpin yang Islam, dimana beliau kemudian membuat sebuah penganalogian pemilihan pemimpin itu seperti
pemilihan pilot pesawat terbang. Whooops, api tersulut, ajang penghujatan
publik dimulai. Ajang yang bebas dan tanpa syarat untuk menjadi peserta itu sontak
membuat lautan manusia mengikutinya. Mulai dari para manusia yang pengetahuan
agamanya sudah berada dalam level “jangan diragukan lagi”, sampai para manusia
dengan level sangat meragukan bersatu padu, bahu membahu menghujat si Ustadz
Anu.
Sek, tunggu sebentar
Jama’aaaah oooo jama’aaah, tahukah anda kalau nabi Muhammad SAW yang kepribadiannya beyond
imagination juga pernah ditegur oleh Allah beberapa kali?
“Mana mungkin Nabi Muhammad nglakuin kesalahan? Goblok elu yak? Dasar Islam
KTP!”
“Eh tau dari mana lu? Jangan ngawur kalo ngomong!”
Aduh. Mboten percados? Monggo dibaca Al-Qurannya... Bahkan
Allah SWT tanpa segan-segan mencantumkan teguran tersebut didalam Al-Qur’an.
Surat apa? Ayat berapa? Nggak usah sok ribet ngekhatamin Al-Quran sekaligus
baca artinya. Nggak usah susah-susah mempelajari Asbab An Nuzulnya,
apalagi tafsir-tafsirnya. Nggak usah update status,
”Alhamdulillaah, baru aja khatamin Al-Quran. Hafalanku sekarang juga nambah 2 Juz. Semoga berkah dunia akhirat aamiiiin #keepFighting #Khataman #SemangatMenghafalAlQur’an.”
Pesantren Al-Google siap menampung
ketidaksempatan kita akan membaca dan mempelajari Al-Qur’an karena urusan dan pencarian akan kepuasan dunia...
Jama’aaah ooo jama’aaah, ayo dipikir. Nabi Muhammad yang semulia itu saja
pernah ditegur Allah, apalagi ustadz Anu yang notabene hanya
sebatas manusia yang terlalu biasa?
Namun saya curiga...
Jangan-jangan ini memang skenario dari ustadz Anu agar kita semua mempelajari dalil mengenai masalah kepemimpinan dalam Islam. Gimana?Metode dakwah bil hikmah beliau keren kan?
Jangan-jangan ini memang skenario dari ustadz Anu agar kita semua mempelajari dalil mengenai masalah kepemimpinan dalam Islam. Gimana?Metode dakwah bil hikmah beliau keren kan?
Nabi Musa AS mempunyai mu’jizat membelah lautan hanya dengan bermodalkan
sebilah tongkat.
Bahkan Nabi sekelas beliaupun ternyata masih gagal paham atas apa-apa yang
dilakukan oleh Nabi Khidir. Sekaliber Umar bin Khattab, yang keberadaannya mampu membuat para
Setan tunggang langgang pun tidak sadar jika manusia tampan yang datang dan
menanyakan pengertian Islam, Iman dan Ihsan pada Rasulullah adalah malaikat Jibril.
Lalu, apalah daya kita menangkap pesan mulia dibalik tindakan dan ucapan dari
ustadz Anu?
Jama’aah ooo jama’aaah...
Sudahlaaah. Saya memohon dengan amat sangat, janganlah kalian menghujat beliau lagi. Kalau seumpamanya
beliau nesu lalu mutung dakwah karena terus-menerus kalian hujat, siapa
lagi ulama’ yang akan menyadarkan Para Pencari Tu(h)an yang semakin merajalela?
Sisi baik saya akhirnya memaksa membuat saya menyimpulkan kalau
kontroversi yang beliau cuatkan ke permukaan hanyalah sebuah propaganda belaka!
Itu semua adalah cara dan pengorbanan beliau agar kita mempelajari Islam lebih
dalam lagi, sekalipun hanya belajar di Pesantren Al-Google.
Husnudzan memang selalu indah kan, Mblo?
[1] Menurut data dari msn.com
pada tanggal 26 September 2015, nilai 1 Dollar AS setara dengan Rp. 13.755,00

