Jeng-jeeng. Titik kulminasinya adalah saat pengumuman akhir penghitungan suara pemilu. Kecewa bercampur bahagia mencoba bercampur sampai terlihat buthek, saat mengetahui bahwa Pak Owi memenangkan 'pelelangan' plat nomor mobil bertuliskan “RI 1”. Jelas, sebagai pendukung semi-garis-keras Pak Bowo, saya teramat kecewa dengan keputusan KPU. Namun diluar itu, saya juga merasa bahagia, karena Tuhan masih mengizinkan saya untuk menjadi saksi terbukanya gerbang kehancuran kemakmuran Nusantara.
Ah sudahlah. Sebagai presiden terpilih, tentunya beliau adalah orang yang sudah dipercaya oleh rakyat (yang mendukungnya) untuk memimpin Indonesia dalam beberapa tahun kedepan. Beliaulah pemimpin kita sekarang. Ada baiknya untuk tidak terus menerus menghujat pemimpin. Wes lah, kalau nggak ingin dihujat sama Tuhan, ayo berhenti menghujat pemimpin kita. Lebih baik didoakan saja, supaya beliau bekerja dengan jauh lebih baik atau didoakan untuk segera diganti dengan yang lebih baik.
Dipimpin oleh Imam Jonru yang tenar bi qaulin syadiid-nya, dengan berbagai macam tulisan yang mencabik-cabik harga diri dan kredibilitas Pak Owi, saya yakin tentunya bapak akan sangat tertekan dari berbagai pihak, bahkan dari pendukung bapak sendiri yang sudah mulai goyah kepercayannya terhadap bapak. Saya tahu, anda sekarang seperti berada dalam bangun tabung tanpa tutup yang terus mengecil diameternya, seakan semakin menekan bapak. Tak ada jalan keluar bagi bapak kecuali lewat atas tabung, dimana penunggu bagian atas tersebut adalah Tuhan. Saya jauh lebih prihatin kepada bapak daripada kepada Real Madrid yang baru saja takluk 3-4 dari Schalke dihadapan publiknya sendiri.
Tentu saja bapak juga seorang manusia, tempat salah dan dosa. Maka dari itu, mari kita luruskan berita miring mengenai njenengan.
*Pak Jokowi itu goblok!
Cuma orang goblok (read: dumb) yang mengatakan bahwa Pak Owi itu goblok. Beliau adalah sarjana berprestasi lulusan UGM yangkatanya membiayai hidup dengan bekerja serabutan, yang katanya juga berpindah-pindah kontrakan karena kondisi keluarga memprihatinkan. Eh, sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, tentulah rasanya agak tidak mudah untuk bisa lulus dengan kesibukan seperti Pak owi kala itu meeen!
Ada kurang lebih 50 prestasi Pak Owi yang sudah dikumpulkan disini :)
*Pak Jokowi keturunan cina, orangnya non-muslim!
Wake up cong! Al Mukarram Jokowi pernah ngimamin Prof. Din Syamsudin sholat!. Padahal secara syariat yang benar, seorang imam harusnya lebih fasih bacaan Al Qurannya, lebih baik sunnahnya, lebih tua usianya. Yah we know lah, dengan Al Mukarram Jokowi menjadi imam dari Prof. Din Syamsudin, berarti beliau sudah lebih memenuhi syarat dari Din Syamsudin, seorang Professor Studi Islam!.
"Nge-tes keislaman Pak Owi? Mbok kiro sholat iku dulen egrang opo? Sholat itu ritual paling suci Pak Din! Sebagai orang yang punya latar belakang pendidikan hebat seperti anda, alangkah lebih bijaknya jika anda tidak menggunakan sholat sebagai cara membuktikan keislaman. Toh masih banyak cara lain yang bisa digunakan. Maafkan pernyataan saya ini, saya tidak tahu bila mungkin kiranya anda memiliki maksud tersendiri dengan menjadikan sholat wajib sebagai tolak ukur keislaman Pak Owi." -isihatisayauntukpakdinsyamsudin-
*Pak Jokowi nggak melaksanakan Amanah!
Udahlah, jangan diungkit-ungkit lagi soal Pak Owi yang meninggalkan jabatan di Solo dan di Jakarta, sekalipun saat proses pelantikan, beliau sudah mengucap janji pada Tuhan di atas Alquran. Mungkin beliau hanyaberkali-kali khilaf dan belum mengetahui bahwa balasan dari meninggalkan amanah adalah kehancuran. Namun sejauh ini, Pak Owi adalah orang yang memegang amanah kok. Beliau memegang amanah dari The Fifth/Godaime (read: Megawati). Pak Owi juga masih memegang amanah dari mertuanya untuk terus menjaga dan melindungi sang istri. Kurang amanah apa coba?
*Presiden kok kurus, klemar-klemer, lemes.
Loh loh, ojo salah bro! Si Pitung yang satu ini adalah seorang warga dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)! Mungkin bila anda adalah seorang warga atau setidaknya pernah berlatih silat di PSHT, anda pasti tahu betapa kerasnya berlatih di sana. Bahkan saya sampe begidik mendengar bagaimana kerasnya proses pelatihan di PSHT dari teman saya. Haiiyaaa, dalam segi adu kekuatan tangan kosong antar presiden, saya haqqul yaqin kalau bapak bisa dengan telak mengalahkan Obama. Ah andai saja kepemilikan Freeport ditentukan dengan sabung presiden, nggeh nopo mboten pak?. Mbuh beritanya benar atau tidak, yang penting salam persaudaraan pak!
Ah sudahlah. Sebagai presiden terpilih, tentunya beliau adalah orang yang sudah dipercaya oleh rakyat (yang mendukungnya) untuk memimpin Indonesia dalam beberapa tahun kedepan. Beliaulah pemimpin kita sekarang. Ada baiknya untuk tidak terus menerus menghujat pemimpin. Wes lah, kalau nggak ingin dihujat sama Tuhan, ayo berhenti menghujat pemimpin kita. Lebih baik didoakan saja, supaya beliau bekerja dengan jauh lebih baik atau didoakan untuk segera diganti dengan yang lebih baik.
Dipimpin oleh Imam Jonru yang tenar bi qaulin syadiid-nya, dengan berbagai macam tulisan yang mencabik-cabik harga diri dan kredibilitas Pak Owi, saya yakin tentunya bapak akan sangat tertekan dari berbagai pihak, bahkan dari pendukung bapak sendiri yang sudah mulai goyah kepercayannya terhadap bapak. Saya tahu, anda sekarang seperti berada dalam bangun tabung tanpa tutup yang terus mengecil diameternya, seakan semakin menekan bapak. Tak ada jalan keluar bagi bapak kecuali lewat atas tabung, dimana penunggu bagian atas tersebut adalah Tuhan. Saya jauh lebih prihatin kepada bapak daripada kepada Real Madrid yang baru saja takluk 3-4 dari Schalke dihadapan publiknya sendiri.
Tentu saja bapak juga seorang manusia, tempat salah dan dosa. Maka dari itu, mari kita luruskan berita miring mengenai njenengan.
*Pak Jokowi itu goblok!
Cuma orang goblok (read: dumb) yang mengatakan bahwa Pak Owi itu goblok. Beliau adalah sarjana berprestasi lulusan UGM yang
Ada kurang lebih 50 prestasi Pak Owi yang sudah dikumpulkan disini :)
*Pak Jokowi keturunan cina, orangnya non-muslim!
Wake up cong! Al Mukarram Jokowi pernah ngimamin Prof. Din Syamsudin sholat!. Padahal secara syariat yang benar, seorang imam harusnya lebih fasih bacaan Al Qurannya, lebih baik sunnahnya, lebih tua usianya. Yah we know lah, dengan Al Mukarram Jokowi menjadi imam dari Prof. Din Syamsudin, berarti beliau sudah lebih memenuhi syarat dari Din Syamsudin, seorang Professor Studi Islam!.
"Nge-tes keislaman Pak Owi? Mbok kiro sholat iku dulen egrang opo? Sholat itu ritual paling suci Pak Din! Sebagai orang yang punya latar belakang pendidikan hebat seperti anda, alangkah lebih bijaknya jika anda tidak menggunakan sholat sebagai cara membuktikan keislaman. Toh masih banyak cara lain yang bisa digunakan. Maafkan pernyataan saya ini, saya tidak tahu bila mungkin kiranya anda memiliki maksud tersendiri dengan menjadikan sholat wajib sebagai tolak ukur keislaman Pak Owi." -isihatisayauntukpakdinsyamsudin-
*Pak Jokowi nggak melaksanakan Amanah!
Udahlah, jangan diungkit-ungkit lagi soal Pak Owi yang meninggalkan jabatan di Solo dan di Jakarta, sekalipun saat proses pelantikan, beliau sudah mengucap janji pada Tuhan di atas Alquran. Mungkin beliau hanya
*Presiden kok kurus, klemar-klemer, lemes.
Loh loh, ojo salah bro! Si Pitung yang satu ini adalah seorang warga dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)! Mungkin bila anda adalah seorang warga atau setidaknya pernah berlatih silat di PSHT, anda pasti tahu betapa kerasnya berlatih di sana. Bahkan saya sampe begidik mendengar bagaimana kerasnya proses pelatihan di PSHT dari teman saya. Haiiyaaa, dalam segi adu kekuatan tangan kosong antar presiden, saya haqqul yaqin kalau bapak bisa dengan telak mengalahkan Obama. Ah andai saja kepemilikan Freeport ditentukan dengan sabung presiden, nggeh nopo mboten pak?. Mbuh beritanya benar atau tidak, yang penting salam persaudaraan pak!
*Presiden pembohong! Janji banyak yang tidak ditepati!
Pembohong dari mana bro? Beliau kan sudah dengan jujur mengatakan #BukanUrusanSaya?
*Presiden Boneka! Disetir Bu Mega!
SALAH! PAK JOKOWI NGGAK PERNAH DISETIR BU MEGA! Malah Pak Jokowi lah yang sebenarnya menyetir Bu Mega (menyetir=menjadi supir (kalau nggak paham lupakan))
SALAH! PAK JOKOWI NGGAK PERNAH DISETIR BU MEGA! Malah Pak Jokowi lah yang sebenarnya menyetir Bu Mega (menyetir=menjadi supir (kalau nggak paham lupakan))
Sebenarnya masih banyak sisi positif Joko Widodo
yang akan saya ulas, namun hajjatul udhowiyah milik saya rasanya sudah merengek-rengek ingin dipenuhi haknya.
Sudahlah, bisa jadi kita membenci apa yang sebenarnya baik untuk
kita, dan menyukai apa yang sebenarnya teramat buruk bagi kita. Tuhan
lebih tahu apa yang kita tidak tahu.
“Tidaklah akan terjadi hari qiamat sehingga setiap suku bangsa menyimpan dan melindungi orang-orang munafiknya, penghuni suatu kaum tinggallah orang-orang yang bodoh, dan penduduk suku tersebut mengangkat orang-orang munafik sebagai pemimpin mereka” (HR. Al Thabrani dari abdullah bin Mas’ud RA dan juga diriwayatkan oleh Imam Al – Turmudzi dari sahabat Abi Hurairah)
“Para pembesar berwatak Dajjal dan berperilaku membujuk, sebagai pembohong. Ia menganggap orang yang benar sebagai pembohong, Orang yang bohong ia benarkan. Ia mengklaim orang yang dapat dipercaya sebagai penghianat. Tapi ia justeru mempercayai orang yang berbuat khianat, pada saat orang-orang hina dan rendahan (Al Ruwaibidhoh) memberikan komentar”.
Ditanyakan kepada Rasulullah, siapakah Al – Ruwaibidhoh itu, ya……..Rasulullah ? Rasul menjawab; “Ia adalah seorang yang hina dan bodoh tetapi ia ikut campur dalam mengurus masalah-masalah umat”.
(HR. Al – Imam Ahmad dan Al Bazzar dari Anas bin Malik RA)
“Tidaklah akan terjadi hari qiamat sehingga setiap suku bangsa menyimpan dan melindungi orang-orang munafiknya, penghuni suatu kaum tinggallah orang-orang yang bodoh, dan penduduk suku tersebut mengangkat orang-orang munafik sebagai pemimpin mereka” (HR. Al Thabrani dari abdullah bin Mas’ud RA dan juga diriwayatkan oleh Imam Al – Turmudzi dari sahabat Abi Hurairah)
“Para pembesar berwatak Dajjal dan berperilaku membujuk, sebagai pembohong. Ia menganggap orang yang benar sebagai pembohong, Orang yang bohong ia benarkan. Ia mengklaim orang yang dapat dipercaya sebagai penghianat. Tapi ia justeru mempercayai orang yang berbuat khianat, pada saat orang-orang hina dan rendahan (Al Ruwaibidhoh) memberikan komentar”.
Ditanyakan kepada Rasulullah, siapakah Al – Ruwaibidhoh itu, ya……..Rasulullah ? Rasul menjawab; “Ia adalah seorang yang hina dan bodoh tetapi ia ikut campur dalam mengurus masalah-masalah umat”.
(HR. Al – Imam Ahmad dan Al Bazzar dari Anas bin Malik RA)



