*WARNING. Tulisan ini berisi konten-konten yang kurang
pantas. Saya sarankan anda untuk tidak membacanya. Lalu mengapa saya
menulisnya? Ah entahlah, saya hanya gelisah. Dan salah satu penenang
kegelisahan saya adalah dengan menulis. Itupun kalau tulisannya jadi, kalau “ndak
jadi” ya jadinya saya malah semakin gelisah… --‘
Suasana agak gelap saat itu. Lampu kamar sudah dimatikan, namun
terdapat seberkas cahaya tampak masih berdekam ditempatnya. Cahaya tersebut
berasal dari lampu teras kamar kos kami yang kemudian menyusup melalui celah
jendela dan pintu yang sedikit terbuka.
Terdapat 3 makhluk kesepian yang sudah terlelap sembari
saling menindih. Si Benjut berada ditengah, tangan si Ambles memeluk tubuh si
Benjut, sementara kaki si Clurut ngeloni si Benjut. Sialnya, tumit si
Clurut pas berada di atas (maaf) “organ kenikmatan masa depan” si Benjut .
Entahlah, saya tak tau apakah si Benjut sudah benar-benar terlelap atau belum,
namun dia terlihat seperti menikmati adegan yang diperankan dalam
ketidaksadaran oleh 2 orang yang tidur di sampingnya. Mata si Benjut mengatup
rapat, namun bibirnya tak henti mesam-mesem sedari tadi.
Bajindul, nampaknya si Benjut benar-benar
menikmatinya.
Saya sendiri masih terjaga sekalipun mata saya sudah tertutup sekitar 3 menit yang lalu. Bohemian Rhapsody dan Love of My Life nya QUEEN belum mampu mengantarkan saya tidur. Saya memutuskan untuk memutar satu lagu lagi. Pilihan saya jatuh pada Cancer-nya MCR. Lagu sudah berhenti, kantuk belum juga menyambangi. Seusai headset saya berhenti memutar playlist andalan tersebut, sayup-sayup terdengar suara ceramah islami. Nampaknya si Dlahom masih siaga didepan laptopnya.
Cahaya laptop menyinari wajah buram si Dlahom. Saya bersyukur akhirnya si Dlahom mau melihat ceramah-ceramah agama. Ah dia melihatnya diwaktu teman-teman sudah terlelap.
Mungkin ia ingin menghindari riya’. Ah muka-muka mesum
sepertimu ternyata diam-diam begitu mulia!
Saya tersenyum simpul dengan mata saya yang masih tertutup. Namun tiba-tiba rasa su’udzan menyeruak dalam diri saya. Saya memutuskan untuk memicingkan mata, mengintipnya.
Posisi layar laptop si Dlahom menghadap barisan lemari. Sekitar 30 detik saya mengintipnya sambil berpura-pura tertidur, saya menyadari ketidak-beresan yang terjadi pada si Dlahom.
Nafasnya tampak memburu, wajahnya benar-benar terlihat ndlahom (rongga mulut seditik terbuka, melongo). Sesekali ia menggigit bibir bawahnya dengan gigi seri atas. Lawakan penceramah yang hampir membuat saya cekikikan tersebut harusnya membuat tawa si Dlahom meledak, (mengingat bahwa satu-satunya manusia yang bisa menyaingi kekonyolan saya adalah si Dlahom). Namun ia sama sekali tak bergeming! ia terus saja berusaha mengatur pernapasannya yang semakin ndak karuan.
What The Fun!!!
Saya tidak tahu apa yang akan diperbuat Tuhan pada kaca lemari si Clurut yang besarnya mengikuti bentuk pintunya. Yang jelas, kaca tersebut telah menyebarkan aib si Dlahom pada saya!. Saya dapat dengan jelas melihat penyebab memburunya nafas si Dlahom lewat pantulan cermin atas gambar layar laptopnya. Sound laptopnya memang membunyikan ceramah, namun layarnya menampilkan pergulatan dan pergumulan beberapa ikhwan dan akhwat syayaathiin! Kaca lemari tersebut menampilkan dengan gamblang adegan sekitar 6 orang yang tak mengenakan seheleai benangpun bersamaan, mengadu tubuh, berekspresi wajah penuh rintih dan berpeluh.
Lupakan pertindihan antara si Ambles, Benjut dan Clurut tadi. Kali ini si Dlahom benar-benar menunjukkan eksistensi pertindihan yang sesungguhnya! Pertindihan yang produktif! Pertindihan yang tak hanya membuat satu pihak saja yang merasakan nikmatnya, kemudian bermesam-mesem sendirian dengan ria seperti si Benjut! Pergulatan dan pergumulan yang mengajarkan bahwa memang seharusnya kenikmatan itu dibagi rata, bukan cuma milik individu semata!
Memutar video “bertegangan tinggi” dengan backsound ceramah benar-benar suatu perkara yang jenius!
Dari contoh diatas, mungkin akan terasa “gimana gitu” bagi kita. Berani-beraninya sesuatu hal yang sakral (pengajian) dijadikan bungkus untuk menonton gituan. Mungkin anda akan berpikir betapa si Dlahom adalah anak kos berwajah buram yang betul-betul buram, nggak mbeneh, ndak apik.
Stop!!! Berhenti dulu hakim-menghakiminya!
Ada yang lebih bejat dari dia. Kyai cabul? Ada! Anggota MUI mesum? Ada! Apalagi hanya sekedar manusia dengan hutang dimana-mana seperti si Dlahom?
Bahkan saya mendengar beberapa cerita mengenai penghafal Al-Qur’an yang kemudian menyewa pelacur karena tidak kuat dengan godaan!
Disadari atau tidak, banyak realita yang bahkan kita sendiri yang menjadi fa’il-nya, kita sendiri yang memerankan, pada hakikatnya lebih bejat dari apa yang dilakukan oleh si Dlahom.
Anda butuh contoh? Bermuhasabahlah, pasti anda menemukannya. Kalau tetap ndak ketemu, itu sudah menjadi salah satu kebejatan anda; “tidak bisa instropeksi diri”. Namun saya yakin kalau hanya sebagian kecil saja dari anda-anda yang lebih bejat dari dia.
Atau mungkin, hanya sebagian kecil saja yang lebih baik dari Dlahom?
Ini bukan dunia dimana setan bisa terbakar habis hanya dengan bacaan ayat kursi bung! Okelah kalau misalnya setan yang menggoda terbakar habis, lah apa setan yang lainnya ndak pengen balas dendam?
Na’uudu billaahi min dzaalik.. Allaahummar hamnaa bitarkil ma’aashiy Abadan. Rahmatilah kami dengan meninggalkan maksiat ya Rabb..
SO, WHAT IS THE POINT, MUSTOFA SYAFIQ? Apa inti dari tulisan ini? Apa yang hendak kau sampaikan sebenarnya?
Eh iya ya, mmm apa ya? Ah entahlah, mungkin ini adalah satu dari puluhan tulisan saya yang “ndak jadi”
Dan akhirnya, saya semakin gelisah.


Gelisah gak waras waras yo, mangano pedes ae bendino ben ndak waras waras menisan hahaha
ReplyDeleteAllaahu kariim, awas lek aku waras yo
Deleteoke,, tak enteni warasmu anak manis
Deletemanis apane? keringetku manis yo?
Delete“The friend is the man who knows all about you, and still likes you”
ReplyDeleteElbert Hubbard, The Notebook, 1927
It's just came from another point of view.
Any friendship that exceeds the 7 year mark is more likely to last an entire lifetime
Delete-@classifiedfact. saya syafiq, ini lg minjem akun temen hehehe
Setidaknya ada sesuatu yg out of the content "lingkaran" hahaha. And you're mad.
DeleteBut better mad with the rest of the world than wise alone.(B.Gracian)~one of my fav. Keep being mad wkwkwk.
wiss, berapa puluh quotes yg udah pean hafal? :D
Deletekonyol mas syafiq....
ReplyDeletegara-gara sakit ga sembuh-sembuh ya?
sampe kebawa nular ke otaknya juga....
nular ke otak? hahaha ngawur wkwkwk
Deletesebenernya awalnya sih sedikit gak nyambung...tapi akhirnya ada juga kok pesan yang terkandung di dalamnya...
ReplyDelete