02 06 2015
Wan, aku nggak ngerti mau nulis apa? hehe . .
Intine aku seneng haha . . :D makasih buat bukunya :)
Pesen 1 hal, jaga kesehatan ya hehe . . .
Bingung --' . . eh mbangkeli iki --' aku sakjane wedi haha :o
Pasrah haha gtw mau nulis apa . . .
Makasih banyak wes hehe . .
Baik-baik disana :)
Wan . . . :D Aku GJ
maaf ya, aku mah gini orangnya :)
kecewa ya? haha . . .
Salam buat keluarganya, semoga baik2 aja
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Begitulah isi surat yang saya temukan (yang entah itu milik siapa) di selempitan buku-buku saya. Lucu sendiri rasanya saat saya membaca surat tersebut. Jika dilihat dari tipografi dan bahasanya, 92,6% saya yakin, jika penulis surat tersebut adalah seorang perempuan. Seorang perempuan yang entah takut dengan hal apa, senang karena apa.
Bukannya latah, tapi entahlah, tiba-tiba saya ingin membuat sebuah surat cinta pada calon istri saya kelak. Mungkin sedikit alay, yaah biarlah. Setidaknya dengan menulis hal yang seperti ini, saya bisa menjelaskan alasan-alasan yang tidak bisa saya ungkapkan saat menolak cewek-cewek yang pernah menyatakan cinta dan ingin mempacari saya. Alhamdulillaah, atas hidayah dari Allaah SWT, pacaran menjadi sesuatu yang seketika menjadi tabu bagi saya, semenjak saya lulus dari SMP.
Saya tidak berharap surat ini sampai padamu wahai calon istri, namun setidaknya, dengan menulis surat ini di usia saya yang sekarang, saya ingin kelak dikau tahu, bahwa saya telah berupaya untuk memantaskan diri dan menjaga hati jauh-jauh hari hanya untuk dikau semata.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bismillaahi Arrahmaani Arrahiimi
Assalaamu 'alaikum cinta... Hai, apa kabar? Siapakah namamu? Bagaimanakah prilakumu? Seperti apakah rupamu?
Hei, tahukah engkau? aku disini sudah mulai belajar untuk memantaskan diri sejak 3 tahun lalu. Apakah engkau melakukan hal yang serupa? atau bahkan sebaliknya?
Apakah kau mencium bau wangi dikamarmu? Hampir tiap hari aku mengirimkan bunga-bunga doa ke kamarmu. Apakah engkau menyadarinya? atau mungkin engkau malah mencampakannya?
Aku memang payah dalam hal memprediksi. Namun aku yakin, pasti engkau memiliki wajah yang bersih dan bercahaya berkat wudlu yang kau lakukan untuk melaksanakan sholat wajib, sholat sunnah, untuk menyentuh mushafmu lalu menyenandungkan Alquran dengan merdu.
Pasti engkau orang yang memiliki kantung mata karena sering terjaga di malam hari untuk qiyamul lail, dan sering menangis kepada Allaah karena ketakutanmu akan dosa-dosamu dan pengharapanmu akan maghfirah-Nya
Aku tak butuh adanya pengakuan cantik dari orang-orang, terserah apa yang akan mereka bilang mengenai fisikmu. Cukuplah kau menyenangkan pandangan mata hanya untukku dan untuk keluargaku.
Aku paham, bahwa pasangan adalah cerminan diri. Bahkan Alquran pun menerangkannya. Aku tak berharap banyak, cukuplah bagiku untuk terus meningkatkan kedekatanku dengan Sang Pencipta, Sang Maha Cinta.
Aku sangat berharap kau adalah sosok istri yang kuat menjalani kehidupan berumah tangga, seperti apapun keadaannya. Coba bacalah kisah Rasulullaah, Umar bin Khatthab, Ali bin Abi Thalib. Meskipun mereka adalah orang besar, coba perhatikan bagaimana sederhananya mereka. Renungkanlah, kehidupan dunia tidak menyilaukan mereka.
Dunia hanyalah pijakan, aku ingin kita membangun rumah tangga yang memiliki visi misi bahagia di dunia dan sangat bahagia di akhirat, sebuah keluarga madani, keluarga yang bernafaskan islam disetiap kehidupan yang dijalani.
Aku tak butuh adanya pengakuan cantik dari orang-orang, terserah apa yang akan mereka bilang mengenai fisikmu. Cukuplah kau menyenangkan pandangan mata hanya untukku dan untuk keluargaku.
Aku paham, bahwa pasangan adalah cerminan diri. Bahkan Alquran pun menerangkannya. Aku tak berharap banyak, cukuplah bagiku untuk terus meningkatkan kedekatanku dengan Sang Pencipta, Sang Maha Cinta.
Aku sangat berharap kau adalah sosok istri yang kuat menjalani kehidupan berumah tangga, seperti apapun keadaannya. Coba bacalah kisah Rasulullaah, Umar bin Khatthab, Ali bin Abi Thalib. Meskipun mereka adalah orang besar, coba perhatikan bagaimana sederhananya mereka. Renungkanlah, kehidupan dunia tidak menyilaukan mereka.
Dunia hanyalah pijakan, aku ingin kita membangun rumah tangga yang memiliki visi misi bahagia di dunia dan sangat bahagia di akhirat, sebuah keluarga madani, keluarga yang bernafaskan islam disetiap kehidupan yang dijalani.
Semoga kau tetap terjaga oleh akhlak baikmu, prilaku penuh kasihmu, sampai engkau bertemu denganku nanti.
Bersabarlah, tunggulah aku yang tengah berusaha untuk menjadi diriku yang terbaik. Aku berjanji, Insyaa Allaah aku akan menjadi seorang suami yang sangat baik, suami yang bisa menuntun keluarga untuk terus berjalan di jalan islam, berjuang untuk islam.
Semoga Allaah mempertemukan kita dengan cara yang Dia ridlai. Aamiin :)
-Calon Suamimu
>


Baca surat itu jadi inget sama seorang blogger favoritku, falafu. Dia juga pernah nulis surat for her future husband, take a look!
ReplyDeletehttp://www.falafu.blogspot.com/search?updated-max=2013-02-03T23:16:00%2B07:00&max-results=3&start=78&by-date=false (*sigh karena nggak inget itu postingan kapan jadi butuh lama buat nyarinya :D)
Is it for you?(surat yg asli maksudnya) *kepo and Wan?
terimakasih atas link nya kak anonim hehe
DeleteDunno, cuma nemuin suratnya tok :D Wan? Wawan paling wkwkwk
waaa tulisannya kereeen, sebener e aku mau bikin yg panjang kyk falafu.. tapi untuk ukuran laki laki surat ky gitu(punyaku) itu wes lumayan panjang :D
DeleteBukan gitu juga, aku jd tau kalo cowok yg bikin surat cenderung padat berisi dan lgsg ngena...tapi kalo cewek yg bikin cenderung panjang dan kek curhatan...
DeleteI like both <3
wiiih oke oke hehe, ini ngapain juga pake mode anonim? :D
DeleteOh kirain...tips buat yg mau ngirim surat cinta buat blogger ini yaitu kalian kudu bikin surat cintanya pake kata-kata yg romantis tingkat dewa (seenggaknya bahasanya kalian kudu macem novel cala ibi) karena orang ini puitis bgt: D
DeleteSebenernya mau pake g+ tapi ga jadi, sebenernya mau pake unknown tp adanya anonymous :D eh enggak ding canda
Deletefitur anonim e tak disable ah, jadi lak mau comment pasti keliatan siapa orangnya :D
Deletetapi nih ya sebenernya lebih susah kalo komen pake anonymous karna kudu mastiin kalo bukan robot --" ribet kan
Deletebut still anonymous :D
Anonymous mode sekarang completely disabled :D
DeleteCitra Kirana? wah kudu ngalahin Andi Arsyil dong? :D
ReplyDeleteGak usah, i'll find my new "Citra Kirana" :D
Deleteayo dong ,nulis lagi kayak gini :')
ReplyDeletemasih vakum untuk beberapa bulan kedepan broo, kapan kapan ae yaa, ato kirimin email/akun sosmednya pean ke fb atau twitterku, ntar pean tak kirimi tulisanku yang belum tak posting ke blog :D
Deleteini mah puitis banget kata-katanya. makna-nya dalam banget..., nih cocok bagi para remaja agar tidak pacaran dan menjaga diri mereka dari perbuatan maksiat.
ReplyDeletebiasa ae kk mbak, nggak ada yg dalem, nggak puitis pisan wkwkwk
Delete